accountng Theory

Essay by yumieyoohooUniversity, Bachelor'sA-, March 2014

download word file, 7 pages 0.0

KONSEP DASAR

Konsep dasar merupakan landasan konsepsional untuk menyusun standar akuntansi yang akan diterapkan dalam lingkungan (negara) tertentu. Karena itu konsep dasar biasanya merupakan karakteristik atau abstraksi faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi atau membentuk perilaku dalam lingkungan tersebut. Perilaku ini dapat berupa sikap, tanggapan, kebiasaan, mentaltas, atau persepsi terhadap berbagai bidang usaha dan pekerjaan dan tata cara bemasyarakat dalam lingkungan tersebut. Dengan kata lain, konsep dasar akuntansi dapat merupakan karakteristik atau abstraksi lingkungan ekonomi, sosial, politik, budaya dan praktik busines dalam suatu negara yang dijadikan landasan konsepsional dalam mengembangkan akuntansi yang cocok untuk lingkungan tersebut. Konsep dasar yang dipilih tentunya harus mencerminkan keadaan lingkungan yang bersangkutan agar standar yang disusun akan menjadi pedoman yang efektif dalam mencapai tujuan pelaporan keuangan.

Konsep Dasar menurut Penulis Lain

Konsep Dasar Prinsip Akuntansi Indonesia:

Kesatuan akuntansi

Kesinambungan

Periode Akuntansi

Pengukuran dalam nilai uang

Harga Pertukaran

Penetapan beban dan pendapatan

Konsep Dasar Akuntansi Menurut APB Statement No.4 :

Kesatuan usaha sebagai fokus akuntansi (Accounting entity)

Kontinuitas usaha (Going concern)

Pengukuran aktiva dan pasiva unit usaha (Measurement of economic resources and obligations)

Laporan berdasarkan periode waktu (Time periods)

Pengukuran dalam satuan moneter (Measurement in terms of money)

Asas himpun/akrual (Accrual)

Harga pertukaran (jua-beli) (Exchange price)

Angka/jumlah rupiah pendekatan (Approximation)

Kebijaksanaan (Judgment)

Informasi keuangan umum (General purpose financial information)

Laporan keuangan saling berkaitan (Fundamentally related financial statements)

Mementingkan substansi daripada bentuk luar/yuridis (Substance over form)

Materialitas (Materiality)

Konsep Dasar Akuntansi Menurut Paul Grady:

Pengakuan hak milik pribadi (A society and government structure honoin private property right)

Kesatuan usaha yang berdiri sendiri (Spesific business entities)

Kontinuitas usaha (Going concern)

Satuan uang sebagai satuan kuantifikasi transaksi (Monetary expression in accounts)

Konsistensi antar periode untuk suatu kesatuan usaha (Consistency between periods for the same entity)

Keanekaragaman perlakuan akuntansi antar satuan usaha (Diversity in accounting among independent entities)

Konservatisme (Conservatism)

Keandalan data keuangan melalui penendalian internal (Dependability of data through internal control)

Materialitas (Materiality)

Periodisasi laporan memerlukan taksiran (Timeliness in financial reporting requires estimates)

Konsep Dasar Akuntansi Menurut Anthony & Reece:

Satuan uang sebagai pengukur (Money measurement)

Kesatuan usaha (Entity)

Kontinuitas usaha (Going Concern)

Prinsip kos (Cost)

Sistem berpasangan (Dual aspect)

Periode waktu (Time Period)

Konservatisme (Conservatism)

Realisasi (Realization)

Penandingan (Matching)

Konsistensi/ketaatasasan (Consistency)

Materialitas (Materiality)

Dari seperangkat konsep-konsep di atas, terlihat bahwa belum ada keseragaman tentang konsep-konsep apa yang dapat dikatagorikan sebagai konsep dasar.

Grady menganggap bahwa hak milik pribadi merupakan suatu konsep dasar sedangkan penulis lain barangkali menganggap hak milik pribadi adalah suatu faktor lingkungan. P&L (Patton & Littleton) tidak memasukkan materialitas sebagai konsep dasar barangkali mereka menganggap bahwa materialitas lebih merupakan kriteria pemilihan infornasi dan karenanya kurang validitasnya sebagai konsep dasar. Demikian juga konsep taksiran sering juga tidak dimasukkan dalam konsep dasar karena taksiran merupakan keterbatasan informasi keuangan daripada sebagai konsep itu sendiri

Konsep dasar seringkali merupakan turunan atau konsekuensi dari konsep dasar yang lain sehingga terjadi perbedaan tentang banyaknya konsep-konsep yang masuk dalam seperangkat konsep dasar. Berikut ini dibahas beberapa konsep penting yang disebutkan di atas dan kaitannya dengan konsep yang diajukan oleh P&L (Patton & Littleton) :

Pengukuran aktiva dan pasiva perusahaan

Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi keuangan terutama berkepentingan dengan pengukuran sumber ekonomi dan asalnya serta perubahan-perubahannya. Konsep ini sebenarnya memberi batasan tentang luas lingkup elemen yang diukur sehingga batasan ini merupakan dasar bagi pemakai untuk selalu ingat bahwa akuntansi tidak memberikan segala informasi tentang perusahaan walaupun mungkin suatu karakteristik atau kejadian dapat diukur dengan satuan uang.

Asas himpun/akrual

Konsep ini menyatakan bahwa dalam menentukan laba periodik dan posisi keuangan suatu unit usaha, akuntansi mendasarkan diri pada pengukuran dan penandingan secara ekonomik pendapatan dan biaya dan bukannya penandingan atas dasar kas masuk dan kas keluar (asas tunai). Konsep ini dapat dikatakan sebagai konsekuensi konsep kontinuitas usaha dan konsep periodisasi (periode waktu).

Harga pertukaran

Konsep ini sama maknanya dengan konsep kos sebagai bahan olah akuntansi yang diajukan oleh P&L. Dengan bahan olah ini akuntansi akan menyediakan data dasar (basic data) untuk dijadikan salah satu dasar penilaian sumber ekonomi unit usaha dalam penyajian laporan keuangan (disebut kos historis). Dasar penilaian yang lain misalnya adalah harga pasar, harga pengganti, kos sesuaian (adjusted cost), discounted cash flows, dan liquidation value.

Jumlah rupiah pendekatan (Approximation)

Konsep ini menyatakan bahwa angka-angka hasil pengukuran dalam akuntansi merupakan pendekatan makna objek atau kejadian yang ingin diwakili oleh angka tersebut dan bukan hasil pengukuran yang pasti (exact). Karena itu, estimasi dan alokasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam pegukuran akuntansi. Konsep ini tidak lain merupakan konsekuensi konsep objektivitas bukti yang dikemukakan oleh P&L. Juga dapat dikatakan bahwa konsep ini adalah konsekuensi konsep periode waktu yang diajukan Grady.

Kebijaksanaan

Walaupun akuntansi memberikan kemungkinan untuk menggunakan kebijaksanaan dalam pengukuran dan estimasi, akuntansi menganggap bahwa kebijaksanaan yang dilaksanakan adalah kebijaksanaan yang objektif atau tidak memihak dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada (informed judgment). Konsep ini dapat dikatakan merupakan konsekuensi konsep objektivitas bukti yang bergradasi atau bertingkat sebagaimana diajukan oleh P&L.

Informasi keuangan umum

Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi keuangan difokuskan pada penyusunan seperangkat laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak di luar perusahaan.dan berlaku umum tanpa membedakan kepentingan pihak yang satu dan lainnya. Konsep ini sebenarnya merupakan konsekuensi dari konsep kesatuan usaha sebagaimana dijelaskan oleh P&L. Keterpisahan antara investor dan manajemen merupakan suatu kerangka dasar operasi akuntansi keuangan karena dengan keterpisahan tersebut ada kewajiban bagi manajemen untuk melaporkan kepengurusan (stewardship) dana yang dipercayakan kepadanya. Walaupun demikian fokus pelaporan biasanya didasarkan pada pemakai laporan keuangan yang dominan. Di Amerika misalnya, pemakai yang dianggap dituju ole pelaporan keuangan adalah average investors yang terdiri atas investor dan kreditor.

Laporan keuangan saling berkaitan

Seperangkat laporan keuangan merupakan rangkaian beberapa laporan keungan yang saling berkaitan secara unik. Artinya pos-pos dalam tiap jenis laporan keuangan saling berkaitan dengan pos-pos yang lain berdasarkan hubungan fungsional tertentu hubungan fungsional ini biasanya dipresentasikan dalam bentuk persamaan dasar akuntansi (accounting equation). Persamaan dasar akuntansi sebenarnya adalah suatu hubungan konsepsional dan fungsional antara pos-pos laporan keuangan (dan juga rekening-rekening yang bersangktan) sebagai akibat konsep kesatuan akuntansi tertentu. Keterkaitan ini sering juga disebut dengan artikulasi laporan posisi keuangan dan laporan rugi-laba.

Memerhatikan substansi daripada bentuk luar

Konsep ini menyatakan bahwa dalam setiap perlakuannya akuntansi akan menekankan makna atau substansi ekonomik suatu objekatau kejadian daripada makna yuridisnya meskipun makna yuridis mungkin menghendaki atau menyarankan perlakuan akuntansi yang berbeda. Sebagai contoh, suatu perusahaan perseorangan walaupun secara yuridis bukan merupakan suatu badan usaha, tetapi dari segi ekonomik dapat diperlakukan sebagai badan usaha oleh akuntansi. Contoh lain adalah kontrak belisewa (lease). Walaupun secara yuridis suatu kontrak sewa merupakan sewa-menyewa biasa, kalau kontrak tersebut memenuhi kriteria tertentu, secara akuntansi konrak tersebut harus dianggap sebagai pembelian sehingga suatu aktiva dan utang sejumlah tertentu harus diakui dan di kapitalisasi.

Materialitas

Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi hanya melaporkan atau berkepentingan dengan informasi keuangan yang dianggap material (penting) dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan. Konsep ini sebenarnya merupakan kriteria untuk menentukan apakah suatu informasi perlu dimasukkan atau tidak dalam sistem pelaporan keuangan. Suatu informasi dikatakan material kalau informasi tersebut diperkirakan dapat menyebabkan keputusan yang berbeda (atau bahkan berlawanan) dengan keputusan yang diambil seandainya informasi tersebut tidak diungkapkan dalam pelaporan keuangan.

Pengakuan hak milik pribadi

Konsep ini menyatakan bahwa struktur akuntansi yang berjalan sekarang ini (paling tidak di AS) dilandasi oleh struktur masyarakat dan pemerintahan yang mengakui hak milik pribadi. Dengan pengakuan hak milik pribadi ini, suatu perlindungan harus diberikan kepada mereka yang memiliki hak atas suatu kekayaan (property rights). Salah satu bentuk perlindungan adalah adanya kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kekayaan yang dipercayakan pengelolaannya kepada pihak lain. Laporan keuangan yang memuat kekayaan dan kewajiban unit usaha merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban tersebut. Konsep ini sebenarnya lebih merupakan suatu faktor lingkungan daripada konsep dasar. Konsep dasar yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan berupa struktur masyarakat dan pemerintahan yang mengakui hak milik pribadi ini adalah konsep kesatuan usaha. Struktur masyarakat dan pemerinthan yang berbeda (misalnya tidak mengizinkan hak milik pribadi sepenuhnya) menghendaki konsep pelaporan dan struktur akuntansi yang berbeda pula.

Keanekaragaman perlakuan akuntansi

Konsep ini menyatakan bahwa perbedaan perlakuan antar unit usaha merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari karena perbedaan kondisi dan tiap unit usaha (perusahaan) justru menghendaki perlakuan akuntansi yang berbeda agar informasi keuangan lebih menggambarkan keadaan unuit usaha yang sebenarnya. Akuntansi juga menghendaki agar laporan keuangan dapat saling diperbandingkan. Karena itu akuntansi tidak berusaha untuk menekankan keseragaman mutlak tetapi lebih menekankan kepada penentuan pedoman-pedoman umum yang memberikan keleluasaan untuk memilih kelakuan yang sesuai dengan kondisi masing-masing unit usaha dalam batas-batas yang realistik.

Konservatisme

Konsep ini mengatakan bahwa dalam keadaan ketidakpastian, akuntansi akan menentukan pilihan perlakuan atau tindakan akuntansi yang didasarkan pada keadaan, harapan kejadian, atau hasil yang dianggap kurang menguntungkan. Implikasi konsep ini terhadap prinsip akuntansi adalah bahwa pada umumnya akuntansi akan segera mengakui biaya atau rugi yang kemungkinan besar akan terjadi, tetapi tidak mengantisipasi untung atau pendapatan yang akan datang walaupun mungkin terjadinya besar.

Keandalan data melalui pengendalian internal

Konsep ini menyatakan bahwa data keuangan yang dihasilkan melalui pengendalian internal yang baik akan lebih andal dibandingkan dengan data yang dihasilkan melalui sistem pengendalian internal yang tidak baik dan kurang memadai. Karena itu pengendalian internal juga merupakan salah satu bukti yang mendukung reabilitas, objektivitas, dan daya uji data keuangan.

Konsistensi (Ketaataasasan)

Konsep ini menyatakan bahwa kalau tidak ada penjelasan atau keterangan yang menyatakan sebaliknya, akuntansi menganggap bahwa laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip, standar, metode atau praktik yang sama dengan tahun sebelumnya. Kalau terjadi pergantian prinsip, standard, metode atau praktik maka hal tersebut harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan ditunjukkan pengaruhnya terhadap hasil yang diperoleh seandainya tidak dilakukan perubahan atau pergantian prinsip.

Penandingan

Konsep ini maknanya sama dengan konsep sama dengan konsep upaya dan hasil yang dikemukakan P&L. Hakikatnya, untuk menetukan laba yang tepat dan objektif, pendapatan hendaknya dikurangi dengan biaya yang dianggap telah mengahasilkan pendapatan tersebut. P&L menganjurkan agar penandingan tidak dipandang dari sudut pandang jangka pendek yang mengabaikan realitas jangka panjang. Karena itu dalam konsep penandingan ini, P&L memasukkan pula elemen-elemen luar biasa untuk menetukan laba periode. Penandingan juga harus didasarkan pada makna ekonomi laba. Walaupun laba dalam akuntansi mungkin tidak sama dengan laba ekonomi, akuntansi berusaha agar laba akuntansi mempunyai makna ekonomi tertentu, karena itu laba yang dihitung atas dasar akrual dianggap lebih bermakna daripada sekedar aliran kas.

Implikasi lain konsep kesatuan usaha

Konsep ini merupakan salah satu sudut pandang perancang akuntansi tentang unit kegiatan yang dianggap sebagai kesatuan yang menjadi subjek pelaporan. Subjek pelaporan adalah subjek yang harus melaporkan informasi keuangan dan mempertanggungjawabkan kegiatan. Konsep kesatuan usaha menganggap bahwa unit usaha menjadi subjek laporan dan karenanya menjadi pusat perhatian akuntansi. Kesatuan ini menjadi batas untuk menentukan apakah suatu transaksi menjadi objek yang harus dicatat atau diakui. Pusat perhatian akuntansi adalah unit usaha dan bukan pemilik karena itu semua transaksi yang dicatat adalah transaksi yang mempengaruhi posisi atau kompisisi keuangan perusahaan. Dengan konsep ini maka pihak kreditor, pemilik, dan pihak lainnya dianggap sebagai pihak luar perusahaan karena hubungan antara pihak tersebut dengan perusahaan dapat dianggap sebagai hubungan usaha atau hubungan utang piutang.

Gambar 2.1

Sudut Pandang Kesatuan Usaha

Unit usaha

(perusahaan)

Gambar 2.2

Hubungan Bisnis

Unit usaha

Kas / sumber ekonomi

Utang

KESIMPULAN

Konsep dasar yang berlaku dalam suatu lingkungan tertentu mungkin tidak berlaku atau bahkan bertentangan dengan kenyataan dalam lingkungan yang lain. Konsep dasar juga dipilih dengan mempertimbangkan tujuan pelaporan keuangan yang ingin dicapai. Tujuan pelaporan keuangan untuk lingkungan (negara) tertentu mungkin saja berbeda dengan tujuan pelaporan keuangan untuk negara yang lain tergantung pada faktor lingkungannya, khususnya lingkungan usaha (bisnis).

Dari seperangkat konsep-konsep di atas, terlihat bahwa belum ada keseragaman tentang konsep-konsep apa yang dapat dikategorikan sebagai konsep dasar. Perbedaan mungkin saja terjadi karena perbedaan persepsi dan pengamatan tentang faktor lingkungan atau karena perbedaan pendefinisian luasan arti (pervasiveness) atau validitas suatu konsep sebagai konsep dasar. Terlepas dari perbedaan di atas, yang jelas adalah bahwa apapun yang masuk dalam seperangkat konsep dasar tersebut adalah konsep-konsep dan bukan prinsip atau standar akuntansi itu sendiri.

Kreditor

Pemilik

Pihak lainnya

Aktiva

=

Total

Sumber

pendanaan

Kreditor

Pemilik

Pihak lainnya

Aktiva

=

Utang + Modal

Sudut pandang kesatuan usaha