Gema 1996

Essay by Anonymous UserCollege, UndergraduateB+, December 1996

download word file, 1 pages 3.5

Downloaded 47 times

Introduksi:

Menghidupkan semula sebuah lagenda...

Puteri Gunung Ledang kembali menjelma...

Lagu Juara:

Senyuman yang muncul sejenak di dalam lena nian mempesona

Sehingga ku disulami cahaya cinta

Apakan daya, kau menghilang kala ku terjaga

Siapakah... gerangan puteri seribu wajah?

Sekian lama hatiku dilanda gundah-gulana

Tetapi kini, puteri, dikau pula menjelma

Membawa cahaya senyumanmu seindah bintang Kartika

Adapun andang senyumanmu menerangi asmaraloka

Setiap ketika ku merenung jauh ke angkasa

Ufuk membentuk bayangan senyumanmu manis mendera

Cahaya senyumanmu menerangi hatiku yang duka-lara

Ibarat andang menyuluh hatiku yang gelap-gelita...

Karut Yegki:

Baginda raja duduk bertitah

Dimaklumkannya dengan megah

" Puteri raja tak ku idamkan...

...Yang kuimpikan puteri kayangan"

Karut Kelantan:

Berangkatlah tiga orang pahlawan membawa utusan lamaran Sultan

Mendaki mereka ke puncak gunungan bertemu dayang puteri kayangan

Lalu si tua pun menyampaikan pesanan dari puteri kayangan

Takkan puteri terima lamaran jika hasratnya tak dipenuhkan

Dari Melaka ke puncak gunungan harus dibina sebuah jambatan

Dipinta bukan sembarang jambatan emas dan fidzah bahan binaan

Ditambah lagi enam tuntutan sebagai lamaran hantaran Sultan

Lima tuntutan rela diberikan, yang terakhir ditinggalkan...(Yalahh!!)

"Apakah tuntutan terakhir yang dipinta

si puteri kayangan...

Yang tak tergamak dilaksanakan Sultan?"

Karut Matang I:

Menjadi gangguan di benak fikiran

Darah si putera menjadi tuntutan

Satu-satunya putera Sultan

Takkan nyawanya sanggup digadaikan

Cinta anakanda tiada bandingan

Walau diancam cinta puteri kayangan

Karut Matang II:

Bagai si pungguk rindukan rembulan

Begitulah kisah cinta si Sultan

"Walaupun cintaku setinggi langit sedalam lautan,

Namun titisan terimbaku tetap akan ku utamakan...

Biarlah aku kehilangan cinta puteri kayangan

Biarlah senyumannya menjadi kenangan di ruang khayalan..."

Karut Matamg III(Karut Penutup):

Seruan Suara Desaaaaaaaaaaa........

Majulah seni Budaya Bangsaaaaaaaaaa........

Wabilaihi Taufik Wal Hidayah

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi

Ta 'ala Wabarakatuh

Sekian dari kami...

Suara Desa