PROPOSAL PENELITIAN
Etika Berbusana dalam Perspektif Islam
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam
Disusun oleh:
Kelompok I
Anggota:
Dea Yolanda (1200116) Dita Nur Ilhami (1200052) Dessy Senjawati (1206394) Dewi Ratna Sari (1204807) R. Winda Herdisa Dewi (1205002)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Latar Belakang Penelitian
Busana memiliki makna yang begitu penting bagi manusia. Oleh karena itu, dengan peran atau makna tersebut menjadikan busana sebagai salah satu kebutuhan utama manusia yang harus dipenuhi.
Busana adalah helai pakaian yang melekat di tubuh manusia dan selalu dikenakan dalam situasi apapun. Sejalan dengan perkembangan zaman saat ini, ada banyak ragam dari busana tersebut.
Salah satu fungsi utama dari busana atau pakaian, yaitu menutupi aurat manusia. Dalam agama Islam telah disebutkan perbedaan aurat baik bagi pria maupun wanita. Aurat wanita adalah seluruh bagian tubuhnya, kecuali telapak tangan dan juga wajah.
Oleh karena itu, untuk siapa saja yang memahami hal ini selalu berusaha untuk menutupi bagian tubuh yang termasuk dalam aurat tersebut. Hal inilah yang membuat sebagian golongan wanita dari agama Islam selalu tampak tertutup dengan kerudung dan jubah yang melekat di tubuh mereka. Hal ini sangatlah wajar karena mereka menganggap bahwa bagian tubuh yang harus ditutupi dengan busana atau pakaian adalah semua hal yang sudah dijelaskan dalam agama, dan mereka harus taat pada peraturan tersebut.
Saat ini banyak sekali fenomena hijab style yang muncul di kalangan muslimah Indonesia. Beragamnya style berhijab membawa dampak baik bagi muslimah yang belum berhijab agar tertarik untuk berhijab. Namun yang perlu dicermati bahwa bagaimanapun style hijab tetap harus memenuhi syarat-syarat hijab dalam Islam, diantaranya tidak tipis, tidak membentuk, menutup dada, dan sebagainya. Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, hijab menjadi tren untuk tampil gaya dan eksklusif dengan mengesampingkan syarat-syarat berpakaian secara syar'i. Contohnya,